nusakini.com--Setelah dilantik sebagai Pejabat sementara (Pjs) Gubernur Papua, Soedarmo pada Senin kemarin, langsung terbang ke Jayapura. Tiba Bandara Sentani, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri itu, kaget dengan acara penyambutan dirinya.  

Ia disambut secara adat. Para pemuka adat dan pejabat teras di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua dan pemangku otoritas keamanan di bumi Cendrawasih menyambut Soedarmo dengan proses adat "injak piring" dan tarian adat pemukulan Tifa. Prosesi adat itu sebagai simbol, bahwa Soedarno telah diterima sebagai warga Papua. Apalagi yang menerima langsung adalah Ketua Dewan Adat Papua yang dianggap represetansi seluruh masyarakat adat di Papua. 

"Saya merasa terhormat disambut dengan acara adat. Saya tidak menyangka akan disambut seperti ini. Dan ini penghargaan luar biasa bagi saya, " kata Soedarmo di bandara Sentani, Jayapura, Selasa (27/2). 

Soedarmo juga berharap masyarakat Papua bisa menerima dirinya selama bertugas di Papua. Dan mendukung penuh tugasnya menjalankan mandat sebagai Pjs Gubernur Papua. " Saya merasa terhormat dengan penerimaan masyarakat Papua," katanya.  

Ketua Dewan Adat Papua, Mananwir Beba Yan Pieter Yarangga mengatakan, pihaknya memang telah mempersiapkan penyambutan secara adat kepada Pjs Gubernur Papua yang akan memulai tugasnya di bumi Cendrawasih. Di tegaskannya juga, bahwa masyarakat Papua, akan mendukung penuh PJs Gubernur Papua menjalankan tugasnya terutama mengawal pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Papua. Manawir yakin Soedarmo bisa menjadi PJs yang tegas dan netral.  

"Ini bertepatan dengan pemilu serentak, di Papua ada di tingkat provinsi dan di tujuh kabupaten. Tugas Pjs adalah mengawal proses ini, dan meminta DAP turut bersama beliau untuk memastikan bahwa seluruh proses Pilkada di tanah Papua berlangsung aman dan damai,"katanya.  

Marthinus Werimon, ketua panitia penjemputan menjelaskan tentang tahapan prosesi adat dalam penyambutan Pjs Gubernur Papua. Kata dia, prosesi diawali oleh prosesi injak piring batu. Kemudian pengalungan noken dan dilanjutkan dengan suguhan suling tambur. 

"Ini agar beilau bisa hadir dengan senyum sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik hingga kembali lagi ke Jakarta dengan senyum karena tugas berjalan lancar," ujarnya. (p/ab)